AMGPM Nazareth Tiakur Dorong Pemekaran Ranting dalam Rapat Kerja

TIAKUR, BalobeNews– Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Ranting Nazareth Tiakur menggelar Rapat Kerja Ranting (Raker) ke-IV di Gedung Serbaguna Kelurahan Tiakur, Sabtu,( 17/5). Forum ini menjadi panggung evaluasi sekaligus ajang pencarian solusi atas minimnya partisipasi kader muda dalam pelayanan, serta wacana pemekaran ranting sebagai jawaban atas luasnya wilayah pelayanan.
Rapat kerja bertema “Teguhlah Sebagai Gereja yang Profetik dan Berkarakter Etis Injili untuk Terus Berbuah bagi Kehidupan Bersama”

Ketua AMGPM Ranting Nazareth Tiakur, David Laipeny, dalam pidato pembukaannya menekankan pentingnya forum raker sebagai momen refleksi dan perumusan arah pelayanan ke depan. Ia secara terbuka mengungkapkan persoalan serius yang dihadapi ranting, terutama minimnya partisipasi kader muda yang berdampak pada kelangsungan roda organisasi.
“Rapat kerja ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi pelayanan kita. Tantangan terbesar adalah minimnya partisipasi kader. Banyak anak muda setelah tamat SMA pergi melanjutkan studi, lalu mencari kerja di luar daerah. Akibatnya, kita kekurangan kader,” kata Laipeny.
Menurut Laipeny, kondisi wilayah Ranting Nazareth yang sangat luas menjadi kendala lain dalam menjangkau seluruh titik pelayanan. Karena itu, pihaknya mendorong pemekaran ranting menjadi dua unit pelayanan. Namun, rencana itu belum terealisasi karena rendahnya partisipasi anggota.
“Sudah dilakukan penjajakan, tetapi belum berhasil. Ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,” ucap Laipeny.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, Lurah Tiakur, donatur serta kader yang telah memberikan dukungan terhadap berbagai program AMGPM. Laipeny juga menyuarakan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan program-program nasional seperti Makan Bergizi Gratis dan Ketahanan Pangan di tingkat daerah.

Mewakili Ketua Cabang Eliora, Ketua Bidang Pekabaran Injil dan Komunikasi, Adolof Unawekla, menekankan bahwa raker merupakan instrumen konstitusional yang tak bisa diabaikan oleh organisasi mana pun. Ia mendorong peserta untuk menyatukan gagasan demi kemajuan bersama.
“Melalui forum ini, mari satukan persepsi dan ide. Budaya Kalwedo harus hidup dalam kerja pelayanan kita,” ujar Unawekla

Dukungan juga datang dari Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, Pendeta F. Lawa, yang mendorong AMGPM agar terus membina potensi generasi muda dalam semangat pelayanan. Ia menegaskan pentingnya keputusan strategis, termasuk soal pemekaran ranting, untuk mengatasi tantangan wilayah yang luas.
“Lewat rapat ini, mari buat keputusan-keputusan strategis. Gereja akan kuat jika anak mudanya kuat,” tegas Lawa.

Sementara itu, Lurah Tiakur, Maximiliaan K. Talupoor, mengapresiasi peran AMGPM dalam mendukung kehidupan sosial-keagamaan di tengah masyarakat. Ia membuka ruang kolaborasi antara pemerintah kelurahan dan AMGPM dalam menyusun program-program bersama.
“AMGPM adalah anak kandung Gereja. Kalau program Ranting sejalan dengan kami di kelurahan, kami siap mendukung. Tapi jangan sampai persekutuan ini terpecah karena beda pendapat. Mari andalkan hikmat Allah,” ujarnya.
Raker Ranting Ke-IV AMGPM Nazareth Tiakur menjadi ruang kontemplatif dan strategis untuk memetakan ulang arah organisasi. Minimnya partisipasi kader, tantangan geografis, hingga kolaborasi lintas sektor menjadi benang merah diskusi. Dengan semangat profetik dan etis injili, AMGPM Nazareth berharap tetap relevan dan berbuah bagi kehidupan bersama.(EW-26)