AMGPM Nazareth Rumuskan 19 Kegiatan Pelayanan

TIAKUR, BalobeNews–Rapat Kerja Ranting Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Nazareth Tiakur resmi ditutup pada Sabtu, (17/5). Bertempat di Ruang Serbaguna Kelurahan Tiakur, rapat menghasilkan empat rekomendasi, tujuh program, dan 19 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp14.580.000. Hasil ini menandai komitmen bersama dalam pelayanan AMGPM selama enam bulan ke depan.

Ketua AMGPM Ranting Nazareth Tiakur, David Laipeny, menegaskan bahwa keberhasilan merumuskan program kerja bukan hanya tanggung jawab pengurus, melainkan menjadi kerja kolektif seluruh anggota ranting.
“Kita telah selesai melaksanakan Rapat Kerja Ranting dengan menghasilkan empat rekomendasi, tujuh program, dan 19 kegiatan. Ini berarti kita bersama-sama memutuskan dan merumuskan program untuk satu tahun pelayanan. Tapi ingat, sisa waktu kita tinggal enam bulan. Artinya, tanggung jawab ini jauh lebih berat,” ujar Laipeny dalam pidatonya.
Laipeny menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk Ketua Cabang, pengurus, serta para ketua ranting lain. Ia juga berharap ada sinergi antara ranting dan cabang, terutama dalam menyukseskan berbagai program yang telah dirancang.
“Kami sangat mengharapkan topangan dari anggota ranting dan bantuan dari pengurus cabang jika ada hal-hal yang perlu kita korelasikan. Karena program ini tidak mungkin berjalan sendiri,” lanjut Laipeny.

Sementara itu, Ketua AMGPM Cabang Eliora, Lourens Roy Timermans, dalam sambutannya menekankan pentingnya keputusan yang dihasilkan dalam Raker Ranting sebagai tolok ukur pelayanan AMGPM, tidak hanya di Tiakur, tetapi juga di kawasan Letti Moa Lakor secara luas.
“Tiga ranting di Kota Tiakur ini menjadi barometer bagi daerah Letti Moa Lakor. Setiap event besar, cabang kita selalu dipercayakan. Karena itu, keputusan bersama dalam Raker ini harus menjadi acuan kuat untuk bergerak ke depan,” kata Timermans.
Ia juga memotivasi seluruh kader AMGPM agar terus menjaga semangat pelayanan. Menurutnya, keberhasilan tidak bisa dicapai sendiri, melainkan lewat kerja sama dan kebersamaan.
“Berdirinya sebuah bangunan yang kokoh tidak terlepas dari andil sebutir pasir. Inilah AMGPM. Kalau sendiri berjalan, seng mampu. Tapi kalau bekutopang, sama-sama pasti berhasil,” tutur Lourens penuh semangat.
Lourens menambahkan, dalam salah satu rekomendasi juga telah dibahas soal penjajakan pemekaran ranting sebagai bagian dari proses pertumbuhan organisasi. Ia berharap Raker keempat ini bisa menjadi momentum untuk menyalakan kembali “obor semangat” pelayanan yang menyala merah, bukan sekadar kuning redup.
“Harapan saya, ranting maju, cabang maju, daerah juga ikut maju. Tumbuh bersama, besar bersama. Itulah semangat AMGPM,” ucapnya.
Penutupan Raker Ranting AMGPM Nazareth Tiakur lanjut Timermans, menandai awal dari komitmen pelayanan baru yang harus dijalankan dengan tekun dan penuh semangat. Para kader AMGPM diingatkan bahwa waktu enam bulan ke depan bukan alasan untuk melambat, tapi menjadi tantangan untuk bergerak lebih cepat dengan satu tujuan: melayani dengan sungguh,”pungkasnya. (EW-26)